🥍 Cara Meningkatkan Kualitas Air Kolam Yang Sehat Adalah Kecuali
Olehkarena itu kita perlu mengetahui ciri-ciri kualitas air yang baik untuk dikonsumsi khususnya oleh manusia. Ciri-Ciri Air Berkualitas. Berikut ini kita akan membahas tentang ciri-ciri air bersih secara fisik: 1. Air tidak berasa. Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat organik atau bakteri.
pandemiCOVID-19. Tindakan yang diuraikan dalam pernyataan ini mencakup enam tema: pangan sehat; gizi ibu, bayi dan balita; tatalaksana gizi kurang; suplementasi gizi mikro; pemberian makanan bergizi untuk anak sekolah, dan surveilan gizi. Tindakan -tindakan utama yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1.
4 Memperbaiki kualitas tanah. 5) Kapur yang berlebihan dapat mengikat fosfat yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan plankton. Manfaat pengapuran diantaranya: 1) menormalkan asam-asam bebas dalam air, sehingga pH meningkat. 2) mencegah kemungkinan terjadinya perubahan pH air atau tanah yang mencolok.
inimudah larut dalam air kolam. Perubahan yang terjadi setelah 7 hari adalah warna air kolam mulai berwarna kuning kehijauan. Kondisi ini menyatakan bahwa pakan alami berupa phytoplankton telah tumbuh, maka ketinggian air kolam dapat dinaikkan hingga 60-75 cm. Dengan demikian bibit ikan patin telah dapat ditebar. F. Tahap Pemantauan Kualitas Air
22.1 Pengertian Air Kolam Renang Air merupakan salah satu komponen yang membentuk bumi. Ruang bumi dilingkupi oleh air sebanyak 70% dan sisanya 30% berupa daratan yang bisa dilihat dari permukaan bumi (Gabriel, 2001). Air kolam renang merupakan air yang diisi di dalam kolam diperuntukkan kepada masyarakat untuk kegiatan
Dalambudidaya ikan, kualitas air kolam dapat meningkatkan kualitas ikan. Salah satunya dengan cara menstabilkan air pada kolam terpal. Home; Produk. Pupuk Organik Cair. Oksigen terlarut air kolam terpal yang normal adalah sekitar 2,75 mg/L sampai 3,7%. Anda dapat mengukur oksigen terlarut dalam air dengan menggunakan DO meter.
Tanya Bagaimana tindak lanjut jika air sudah menjadi RWS, misal berapa bulan sekali air itu ditambah/ dikurangi. Jawab: . RWS (Red Water System) adalah salah satu cara dalam melakukan budidaya ikan dengan memanfaatkan bakteri yang menguntungkan yaitu Lactobacillus dan saccharomyces. Harapannya dengan menngunan RWS ini akan menghemat dalam penggunaan air.
FaktorAir Kolam Koi. Kualitas air adalah faktor utama kalau kita bicara tentang bagaimana cara memelihara ikan koi, lha namanya juga ikan, hidupnya di air, jadi ya faktor utama penunjang kehidupannya ya memang air. 1.2 Design Kolam. Cara memelihara ikan koi yang baik juga sangan dipengaruhi dari design kolam, Yang kita maksud dengan design
Pupukorganik atau pupuk anorganik lalu di tebarkan secara merata dan kolam digenangi air 30-40 cm. Kolam di biarkan 5-7 hari agar pakan alami tumbuh. Sebelum ikan dimasukkan, air kolam ditambah sampai kedalaman yang di inginkan. Untuk pemupukan pada kolam yang sedang dipergunakan, pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organik.
iZF9ml6. Purpose of this research were to identify water quality at Tirta Krida’s and Sendang Delta sport center’s swimming pool in Sidoarjo physically, chemically, and microbiology and identify the health disorder of swimmers. This was a descriptive research with cross sectional approach. Sample consists of the pool’s water raw water, water after chlorination and after used and the swimmers. The sample of the pool’s water was taken in order to observe coliform, pH, residual chlorine and turbidity parameter during work day and holiday. The samples of swimmers were taken with random technique. Result of this study was the pool’s water quality at both locations didn’t meet the criteria according to Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, coliform, pH and residual chlorine parameters at Sendang Delta sport center didn’t meet the criteria, while at Tirta Krida, the smell and residual chlorine parameters didn’t meet the criteria either. There were health disorders on swimmers in both places. The health disorder that attacks the swimmers was eyes and skin irritation, slip, and cramps. Swimming pool management was suggested to improve the water management systems, use disinfectant properly and control the water quality periodically. The swimmers were suggested to use personal equipment when swimming to avoid health disorders after swimming KUALITAS AIR DAN KELUHAN KESEHATAN PENGGUNA KOLAM RENANG DI SIDOARJO. Available from [accessed Mar 15 2018]. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 26KUALITAS AIR DAN KELUHAN KESEHATAN PENGGUNA KOLAM RENANG DI SIDOARJOWater Quality and Health Complains from Swimming Pool Users in SidoarjoDian Wahyu Cita dan Retno AdriyaniDepartemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlanggaretnoadriyani Purpose of this research were to identify water quality at Tirta Krida’s and Sendang Delta sport center’s swimming pool in Sidoarjo physically, chemically, and microbiology and identify the health disorder of swimmers. This was a descriptive research with cross sectional approach. Sample consists of the pool’s water raw water, water after chlorination and after used and the swimmers. The sample of the pool’s water was taken in order to observe coliform, pH, residual chlorine and turbidity parameter during work day and holiday. The samples of swimmers were taken with random technique. Result of this study was the pool’s water quality at both locations didn’t meet the criteria according to Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, coliform, pH and residual chlorine parameters at Sendang Delta sport center didn’t meet the criteria, while at Tirta Krida, the smell and residual chlorine parameters didn’t meet the criteria either. There were health disorders on swimmers in both places. The health disorder that attacks the swimmers was eyes and skin irritation, slip, and cramps. Swimming pool management was suggested to improve the water management systems, use disinfectant properly and control the water quality periodically. The swimmers were suggested to use personal equipment when swimming to avoid health disorders after swimming pool, swimmer’s health disorder, water qualityAbstrak Renang adalah olahraga yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan. Banyak yang tidak menyadari bahwa kolam renang merupakan media dalam penularan penyakit melalui perantara air kolam renang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kualitas air kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta di Sidoarjo secara fisika, kimia dan mikrobiologis serta mengidentifikasi adanya keluhan kesehatan pada pengguna kolam renang. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif yang bersifat cross sectional. Sampel dalam penelitian meliputi sampel air kolam renang air baku, air setelah klorinasi dan air sesudah digunakan pengunjung serta masyarakat pengguna kolam renang. Sampel air kolam renang diambil untuk pemeriksaan parameter koliform, pH, sisa klor dan kekeruhan. Opservasi dan pengambilan sampel dilakukan pada hari biasa dan hari libur. Pengambilan sampel pengunjung kolam renang dilakukan secara acak. Hasil penelitian terhadap kedua kolam renang ternyata belum memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Pada kolam renang Tirta Krida, parameter yang belum memenuhi persyaratan adalah bau dan sisa klor, sedangkan pada kolam renang GOR Sendang Delta adalah parameter kejernihan air, pH, koliform serta sisa klor. Terdapat keluhan kesehatan sebagian besar pengujung pada kedua kolam renang tersebut, antara lain iritasi mata, iritasi kulit serta kejadian kecelakaan saat berenang. Disarankan pada pengelola kolam renang untuk memperbaiki sistem pengelolaan air kolam renang, menggunakan desinfektan sesuai kebutuhan serta melakukan pemeriksaan kualitas air secara teratur. Pada pengguna kolam renang sebaiknya menggunakan alat pelindung diri saat berenang untuk menghindari adanya keluhan kesehatan setelah kunci kolam renang, gangguan kesehatan perenang, kualitas airPENDAHULUANRenang adalah olahraga yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia. Berenang di kolam renang merupakan kegiatan olahraga atau rekreasi yang banyak digemari oleh masyarakat termasuk anak-anak. Tanpa disadari, aktivitas tersebut ternyata berpotensi menyebabkan penularan suatu penyakit. Berbagai penyakit mulai dari yang ringan hingga berat dapat terjadi penularannya melalui kolam renang seperti gejala demam, batuk, pilek, atau infeksi faringo konjungtivitis yang disebabkan adenovirus. Banyak yang tidak menyadari bahwa keberadaan kolam renang dapat menjadi sarana dalam penularan penyakit melalui media air. Secara langsung, contact person yang terjadi di antara pengunjung dapat menjadi transmisi kuman penyakit yang sangat baik. Dengan 27D W Cita dan R Adriyani, Kualitas Air Kolam Renang dan Keluhan Kesehatan Penggunademikian kolam renang dapat menjadi salah satu media dalam penularan penyakit melalui perantara air kolam renang, sehingga sanitasi kolam renang perlu telah memberikan rekomendasi tentang persyaratan kolam renang yang sehat dan bersih. Syarat air kolam renang diatur sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang kualitas air kolam renang dan keluhan kesehatan pengguna yang pada lampirannya memuat syarat kualitas air kolam renang. Salah satu aspek yang harus diawasi dari sanitasi kolam renang adalah kualitas airnya yang harus memenuhi syarat, baik secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi. Menurut Effendi 2004, kualitas air yang tersedia saat ini masih kurang memenuhi syarat kualitas air bersih, salah satunya berdasarkan syarat mikrobiologis air kolam renang masih mengandung bakteri kualitas air kolam renang secara kimiawi termasuk salah satu upaya sanitasi yang dilakukan. Salah satunya adalah pemberian senyawa kimia berupa senyawa klor berupa kaporit CaOCl2 yang berfungsi untuk menjernihkan dan mendesinfeksi kuman. Namun, penggunaan kaporit juga harus diperhatikan dengan baik dan harus sesuai dengan batas aman yang ada. Penggunaan kaporit dalam konsentrasi yang kurang dapat menyebabkan kuman yang ada di kolam renang tidak terdesinfeksi dengan baik. Sedangkan penggunaan kaporit dengan konsentrasi yang berlebih dapat meninggalkan sisa klor yang menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Sebagai desinfektan, sisa klor dalam penyediaan air sengaja dipelihara, tetapi dalam konsentrasi yang berlebih klor ini dapat terikat pada senyawa organik dan membentuk halogen- hidrokarbon Cl-HC banyak diantaranya dikenal sebagai senyawa karsinogenik. Halogen adalah anggota golongan unsur nonmetalik yang sangat aktif, terdiri atas fluorin, bromin, iodin, klorin, atau astatin, yang mempunyai sifat kimia yang sama antara satu dan lainnya. Menurut Slamet 1994, di berbagai negara maju sekarang ini, klorinasi sebagai proses desinfeksi tidak lagi memiliki beberapa kolam renang umum yang disediakan untuk keperluan olahraga renang ataupun rekreasi. Pada survei awal yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, tidak didapatkan data mengenai jumlah kolam renang baik indoor atau outdoor, pengawasan, karakteristik, jumlah pengunjung maupun surat izin pengadaan kolam renang umum di Sidoarjo. Sehingga dilakukan survei secara langsung terhadap kolam renang yang terdapat di Sidoarjo. Sidoarjo memiliki beberapa kolam renang outdoor yang memang khusus digunakan untuk olah raga renang, antara lain kolam renang Tirta Krida dan kolam renang di Gelanggang Olahraga GOR Sendang Delta Sidoarjo. Kedua kolam renang ini cukup ramai uraian tersebut, kiranya perlu dilakukan penelitian tentang kualitas air dan keluhan kesehatan pengguna kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta di PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancang bangun penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret–Juni 2009. Populasi dari penelitian ini adalah air kolam renang di Tirta Krida dan GOR Sendang Delta Sidoarjo serta masyarakat pengguna kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta di air kolam renang diambil setelah air kolam renang diklorinasi dan setelah digunakan oleh masyarakat pengguna untuk diperiksa parameter MPN Koliform, pH, sisa klor, dan kekeruhan. Pada air kolam renang diambil 2 titik sampel dan masing-masing titik sampel diambil sebesar 200 ml untuk 1 pemeriksaan parameter air. Agar sampel yang diambil dapat representatif maka penentuan lokasi dan titik pengambilan sampel diambil pada 2 dua masyarakat pengguna kolam renang diambil dari rerata jumlah pengunjung kolam renang dalam 1 satu bulan terakhir, yaitu 2000 orang pengunjung kolam renang Tirta Krida dan 1250 orang pengunjung kolam renang GOR Sendang Delta. Sedangkan besar sampel dari pengunjung kolam renang Tirta Krida sebesar 95 orang dan kolam renang GOR Sendang Delta sebesar 93 orang yang diambil dengan cara systematic random sampling. 28 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 7, No. 1 Juli 2013 26–31HASIL DAN PEMBAHASANKualitas Air Kolam Renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta SidoarjoBerdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air pada kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta di Sidoarjo apabila dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, menunjukkan bahwa tidak semua parameter air kolam renang sesuai dengan persyaratan yang renang Tirta Krida, rata-rata kadar sisa klor setelah klorinasi adalah 4,6 mg/L sedangkan rata-rata kadar sisa klor sesudah digunakan pengunjung adalah 0,175 mg/L. Pada perhitungan statistik dengan menggunakan uji t sampel berpasangan diperoleh nilai p = 0,002 p α, hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar sisa klor pada air setelah proses klorinasi dan sesudah digunakan pengunjung kolam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 air kolam renang harus memenuhi syarat antara lain bau, benda terapung, kejernihan air, kandungan MPN koliform, Tabel Pemeriksaan Kualitas Air Kolam Renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta Sidoarjotanggal 31 Mei–1 Juni 2009 menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990ParameterPermenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990KeteranganPemeriksaan Kualitas Air pada Kolam RenangMin MaxTirta Krida GOR Sendang DeltaAir BakuSetelah Khlorinasi rata-rataSesudah Digunakan Pengunjung rata-rataAir BakuSetelah Khlorinasi rata-rataSesudah Digunakan Pengunjung rata-rataBau - - Bebas dari bau yang mengganggu- Bau kaporit- -Benda Terapung- - Bebas dari bentuk terapung- - - -Kejernihan - - Piringan diletakkan pada dasar kolam yang terdalam, dapat dilihat jelas dari tepi kolam pada jarak lurus 7 Jernih Jernih Tidak JernihTidak JernihTidak JernihpH 6,5 8,5 - 7 7,5 7,5 8 9 9Sisa khlor mg/L0,2 0,5 - - 4,6 0,175 - 2,175 0,1375Koliform total jumlah per 100 ml0 200 - 0 0 0 240 0 120 29D W Cita dan R Adriyani, Kualitas Air Kolam Renang dan Keluhan Kesehatan PenggunapH air, dan kadar sisa klor. Timbulnya bau pada kolam renang Tirta Krida berasal dari kandungan kaporit yang berlebihan dalam air, sedangkan penggunaan kaporit yang berlebihan akan mengakibatkan timbulnya keluhan kesehatan pada pengguna air kolam renang misalnya timbulnya iritasi kulit ataupun iritasi mata. Sedangkan keberadaan benda yang terapung dalam kolam renang akan mengganggu kenyamanan bagi pengguna kolam renang pada saat berenang serta dapat mengganggu estetika kolam renang itu normal yang dimanfaatkan untuk suatu kehidupan pada umumnya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 kejernihan air dapat diukur dengan menggunakan piringan hitam yang sesuai yang diletakkan pada dasar kolam yang terdalam dapat dilihat jelas dari tepi kolam pada jarak lurus 7 m. Air kolam renang ber wana hijau juga dapat menjadi indikator bahwa kolam renang dalam keadaan kotor, karena lantai dan dinding kolam renang berlumut sehingga air yang dihasilkan berwana hijau dan tidak jernih. Air kolam renang yang kurang jernih dapat mengganggu pengguna kolam renang saat berenang serta kenyamanan pengguna kolam renang, misalnya mengganggu mata saat berenang dan rasa gatal pada kulit karena air bakteriologis merupakan salah satu persyaratan yang terdapat dalam persyaratan kualitas air kolam renang yang ada. Salah satu parameter yang digunakan dalam persyaratan bakteriologis ini adalah ada tidaknya kandungan MPN koliform dalam air kolam renang. Dalam parameter mikrobiologis ini hanya dicantumkan koliform tinja dan total koliform. Sebetulnya kedua macam parameter ini hanya berupa indikator bagi berbagai mikroba yang dapat berupa parasit protozoa, metazoa, tungau, bakteri patogen, dan virus Slamet, 1994.Adanya kandungan bakteri koli dalam air dapat menimbulkan gangguan pada manusia terutama penyakit yang berhubungan dengan air, antara lain diare, filariasis, disentri, dan lain-lain. Oleh karena itu, maka kandungan MPN koliform yang disyaratkan haruslah 0/100 ml sampel air Elly, 2007. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 bahwa kadar maksimum kandungan MPN Koliform dalam air kolam renang yang diperbolehkan adalah 0/100 ml sampel CaOCl2 adalah bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk desinfeksi air karena murah, mudah didapat, dan mudah penanganannya. Kaporit pada kolam renang berfungsi sebagai zat desinfektan. Zat koagulan pada kolam renang bertujuan untuk membunuh kuman patogen dalam air. Hal ini dilakukan karena meskipun telah melalui proses penyaringan, air kelihatan bersih namun harus dicurigai masih adanya bakteri di dalam air tersebut. Kadar klorin yang dianjurkan sebagai desinfektan untuk kolam renang mempunyai batas hingga 0,5 ppm parts per million.Pada kedua kolam renang didapatkan hasil bahwa sisa kadar klor tidak sesuai dengan ketentuan. Pada pagi hari setelah pemberian kaporit kadar sisa klor melebihi 0,5 mg/L artinya melebihi batas maksimal dari ketentuan yang telah ditetapkan, sedangkan pada sore hari sesudah digunakan pengunjung kadar sisa klor kurang dari 0,2 mg/L artinya kurang dari batas minimum dari ketentuan yang telah kaporit kurang dari 0,2 mg/L tidak akan dapat membunuh kuman patogen, sedangkan penggunaan kaporit yang berlebihan akan mengakibatkan timbulnya keluhan kesehatan pada pengguna air kolam renang misalnya timbulnya iritasi. Klorin yang bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen trikhlorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Dilaporkan juga adanya iritasi mata dan hidung, gangguan saluran cerna dan anemia dapat terjadi akibat penggunaan klorin jangka pada kedua kolam renang tersebut selalu melakukan pengecekan kadar klor dalam air kolam renang saat siang hari dan melakukan penambahan klor, sehingga diharapkan kadar klor dapat berkisar 0,2–0,5 mg/ yang mempunyai pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan yang mempunyai pH lebih besar dari normal akan bersifat basa Wardhana, 1995.Semakin tinggi pH air dapat mengakibatkan proses klorinasi tidak efektif karena 90% dari asam hipoklorit itu akan mengalami ionisasi menjadi ion hipoklorit sehingga khasiat desinfektan yang dimiliki klor akan menjadi lemah atau berkurang Elly, 2007. Dengan berkurangnya khasiat dari klor tersebut dapat menyebabkan daya bunuh klor terhadap bakteri dalam air sangat lemah sehingga masih terdapat bakteri dalam air kolam renang. Klorin dapat bekerja secara efektif sebagai 30 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 7, No. 1 Juli 2013 26–31desinfektan jika berada dalam air dengan pH 7 Elly, 2007.Keluhan Kesehatan Pengguna Kolam Renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta SidoarjoTabel Kesehatan Setelah Berenang pada Pengunjung Kolam Renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta, Mei 2009Keluhan kesehatan setelah pengguna kolam renangTirta Krida GOR Sendang Deltan%n%Ada Keluhan 49 51,6 69 74,2Tidak ada keluhan 46 48,4 24 25,8Total 95 100,0 93 100,0Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung kolam renang Tirta Krida 51,6% dan GOR Sendang Delta 74,2% menyatakan adanya keluhan kesehatan yang dialami setelah berenang. Banyaknya keluhan kesehatan ini berupa adanya iritasi mata, iritasi kulit dan terjadinya kecelakaan saat mata yang terjadi pada kedua kolam renang disebabkan karena penggunaan kaporit yang terlalu banyak setelah dilakukan klorinari, sehingga mata mudah menjadi merah, pedih, dan terasa gatal setelah berenang apabila tidak menggunakan kacamata renang. Sedangkan sebagian besar pengunjung yang mengalami iritasi kulit pada kedua kolam renang, mengeluh merasakan kulitnya terasa kering setelah berenang. Adanya keluhan kesehatan berupa iritasi mata dan iritasi kulit pada pengunjung baik di kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta juga dapat mempermudah penularan penyakit menular pada pengunjung kolam infeksi mata yang dapat ditularkan melalui kolam renang adalah moluskum kontagiosum dan konjungtivitis adenovirus. Infeksi kulit yang bisa terjadi adalah “Hot tub rash” adalah infeksi kulit yang disebabkan karena Pseudomonas. Otitis eksterna atau “swimmer’s ear” adalah infeksi telinga yang disebabkan karena Pseudomonas aeruginosa yang juga ditularkan lewat kolam renang. Penyakit kulit yang penularannya dapat melalui kolam renang adalah cercarial dermatitis. Gangguan ini sering dikenal sebagai penyakit swimmer itch. Gejalanya berupa kulit yang terasa panas terbakar, gatal, pada kulit tampak bintil seperti jerawat kecil kemerah-merahan kadang disertai melepuh. Dalam keadaan luka terbuka pada kulit infeksi yang bisa terjadi adalah terkena kuman vibrio parahemolitikus atau vibrio kesehatan lainnya adalah terjadinya kejang otot dan terpeleset di kolam renang. Hal ini dapat dihindari dengan melakukan penalaran sebelum berenang dan lelah berhati-hati pada saat berjalan di permukaan lantai yang kesehatan yang terjadi setelah berenang dapat dicegah dengan menggunakan alat pelindung diri APD saat akan berenang, misalnya penggunaan kacamata renang, sunblock, dan pelindung kepala. Penggunaan kacamata renang saat berenang akan mengurangi iritasi mata, sedangkan penggunaan sunblock akan mencegah keluhan terjadinya iritasi kulit setelah DAN SARANKualitas air kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta berdasarkan parameter fisika, mikrobiologi, dan kimia belum sepenuhnya memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Pada kolam renang Tirta Krida hasil pengukuran parameter yang tidak memenuhi syarat adalah bau yang timbul karena kaporit, dan kadar sisa klor. Sedangkan kolam renang GOR Sendang Delta hasil pengukuran parameter yang tidak memenuhi syarat adalah kejernihan air, MPN koliform, pH, dan kadar sisa besar pengunjung kolam renang Tirta Krida 51,6% dan GOR Sendang Delta 74,2% mengaku adanya keluhan kesehatan yang dialami setelah berenang. Keluhan kesehatan yang dialami adalah iritasi mata dan iritasi kulit setelah mereka berenang serta terdapat beberapa kecelakaan saat mereka berenang misalnya kejang otot dan terpeleset di kolam pihak pengelola kolam renang sebaiknya memeriksakan air kolam renang ke laboratorium lingkungan secara berkala untuk mengetahui kualitas air kolam renang dan memperbaikinya apabila hasil yang didapatkan belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Bahkan bila memungkinkan dilakukan pemeriksaan terhadap kadar klor dan pH oleh 31D W Cita dan R Adriyani, Kualitas Air Kolam Renang dan Keluhan Kesehatan Penggunapengelola kolam renang mengingat peralatan tersebut untuk mengukur kedua parameter tersebut cukup murah dan mudah dioperasikan. Pengunjung yang berenang sebaiknya menggunakan alat pelindung diri APD saat berenang untuk mencegah timbulnya keluhan kesehatan setelah berenang. Dinas Kesehatan Sidoarjo, seharusnya melakukan pengawasan sanitasi terhadap kolam renang umum secara PUSTAKAEffendi, H. 2004. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta 2007. Kadar Sisa Chlor dan Kandungan E. Coli Air PT Dream Succes Airindo DAS. Skripsi. Universitas Airlangga, Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/ IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta UGM University 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta ANDI. ... Monitoring kualitas air pemandian sangat penting dilakukan secara periodik sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit akibat di sarana rekreasi air seperti kolam renang dan pemandian umum. 27 ...Diva Alishya Shafwah Retno AdriyaniEva Rosdiana DewiShaharuddin Mohd ShamLatar belakang Sarana rekreasi air yang menggunakan air alami atau disebut pemandian umum berpotensi menyebabkan penyakit bagi penggunanya, diantaranya adalah keluhan penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku pengguna pemandian umum dengan keluhan penyakit kulit setelah berenang di pemandian Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain cross sectional. Variabel dependen adalah keluhan penyakit kulit, sedangkan variabel independen adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan pengunjung terhadap pencegahan penyakit yang dapat terjadi setelah berenang di pemandian umum. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner secara online dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Penelitian dilakukan terhadap pengguna Pemandian Bektiharjo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Diperoleh 100 responden yang bersedia berpartisipasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pengguna Pemandian Bektiharjo yaitu berjenis kelamin laki-laki 48%, berumur ³17 tahun 82%, dan tingkat pendidikan terakhir tinggi 69%. Keluhan penyakit kulit dialami oleh 86% pengguna, berupa keluhan dengan tingkat ringan. Aspek perilaku yang berhubungan signifikan dengan keluhan penyakit kulit adalah pengetahuan p=0,002. Pengguna pemandian umum kurang memiliki kebiasaan atau tindakan pencegahan terjadinya penyakit kulit 69%.Simpulan Pengetahuan mengenai pencegahan terjadinya penyakit kulit di pemandian umum berhubungan dengan keluhan penyakit kulit setelah berenang di Pemandian Bektiharjo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Disarankan agar pengelola pemandian umum memberikan edukasi pada pengunjung dan memonitor kualitas air pemandian secara periodik. ABSTRACT Title Relationship of Knowledge, Attitudes, and Practices of Swimmers with Skin-related Illnesses in Bektiharjo Recreational Water, Tuban, East Java, IndonesiaBackground Recreational water illnesses RWIs can be caused by chemicals and germs found in the freshwater public bath we swim or play in, such as skin diseases. This study aims to analyze the relationship between the behavior of users and complaints of skin diseases after swimming or playing in freshwater. Method This research was an observational study with a cross-sectional design. The dependent variables were complaints of skin diseases, while the independent knowledge, attitudes, and visitors' habit are to prevent recreational water illness. Data collection was carried out by online questionnaires with specific inclusion criteria. The subjects were users of the Bektiharjo pools, Tuban Regency, East Java. There were 100 respondents were participated and the data were analyzed by chi-square The study found that the users of the Bektiharjo pools were male 48%, aged ³17 years 82%, and had high education 69%. Skin disease complaints are found by 86% of users, mostly at a mild level. The knowledge of skin disease prevention was significantly related to complaints of skin disease p= Most users have bad habits in skin disease prevention 69%.Conclusion Knowledge about the prevention of skin diseases is related to complaints of skin diseases following exposure to Bektiharjo Public Baths, Tuban Regency, East Java. It is recommended that public bath managers provide education to visitors and freshwater quality should be monitored periodically.... Beberapa mikroorganisme yang termasuk dalam penyakit water borne disease seperti Escherichia coli, Salmonella, Giardia, Shigella, Hepatitis A, faringo konjungtivitis oleh adenovirus Cita and Adriyani, 2013;Lifewater, 2019. Air kolam renang merupakan satu diantara sumber air yang dapat menjadi wadah transmisi penularan penyakit antar orang. ...Fajar Bakti KurniawanYulianus Wima Krisna AlfredaAsrianto AsriantoLoly Sabrina SitompulChlorine is a chemical that functions as water disinfection, often used in swimming pools to kill microorganisms such as pathogenic bacteria in the water. The general objective of this study was to determine the relationship between chlorine levels, and microbiological quality in swimming pool water in Jayapura City. This type of research is descriptive research with a cross-sectional design. Determination of residual chlorine content, and microbiological quality in this study was carried out using Spectrophotometry, and MPN Test methods. The results showed that the chlorine content of the swimming pool Wa mg/l, Fu mg/l, and Aj mg/l. The examination of the coliform bacteria population showed that the MPN value in Wa coliform swimming pool water was 0/100 ml, and coliform stools were 0/100 ml. Swimming pool Fu coliform as much as 91/100 ml, and fecal coliform as much as 23 /100 ml. Swimming pool Aj coliform as much as >1100/100 ml, and fecal coliform as 20/100 ml. This study concludes that the chlorine levels in the Wa swimming pools, and the MPN swimming pools of Fu, and Aj are not under the Minister of Health Regulation No. 32 years 2017. Keywords Coliform, Swimming pool, MPN... 9 Konsentrasi sisa klor yang kurang dapat menyebabkan bakteri dalam kolam renang tidak terdesinfeksi secara optimal, sedangkan konsentrasi sisa klor yang berlebih dapat menimbulkan gangguan kesehatan karena kadar sisa klor yang tertinggal dalam kolam renang melebihi batas aman yang telah ditetapkan. 10 Adapun gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat paparan klor yang berlebih adalah iritasi saluran nafas, sesak nafas, sakit tenggorokan, batuk, iritasi kulit, dan iritasi mata. 11 Selain klor, penyebab terjadinya gangguan iritasi mata pada pengguna kolam renang adalah kebiasaan buang air kecil, buang ingus dan meludah di kolam renang, serta membilas badan di kolam renang dengan menggunakan sabun dan shampoo yang dapat mempengaruhi kandungan amonia dalam air kolam renang. ...Background The water in swimming pools is filled with chemicals which causes the eyes goggles is the best way to protect swimmer eyes from all the chemicals in the swimming pool. This research aimed to analyze the relationship between knowledge and attitude with the use of swimming goggles by divers community members when they get practice at Tawangalun Swimming Pool, Banyuwangi. MethodThis is an analytical research with cross-sectional population was children members of Divers Community as users of Tawangalun Swimming Pool, Banyuwangi. The sample was drawn through a simple random sampling procedure, with sample size were 30 respondents. Data collection were done by interviewing respondents using questionnaire. The data were analyzed with chi-square to get the relationship between knowledge and attitude with the use of swimming goggles α / l while the rest less than the minimum threshold 500 mg / l. Statistic test result indicated that there were 2 variables related to the incidence of Dry Eye Syndrome, knowledge p = 0,037 and action p = 0,035. In the conclusion, the result of pool water chemical quality measurement showed that some of pool water had not met the requirement in accordance to Ministry of Health Regulation Number 416 in 1990. Therefore it is important to conduct management and routine supervision of the swimming pool also perform health promotion to prevent Dry Eyes Syndrome in swimming pool EffendiEffendi, H. 2004. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta Sisa Chlor dan Kandungan E. Coli Air PT Dream Succes Airindo DASA R EllyElly, 2007. Kadar Sisa Chlor dan Kandungan E. Coli Air PT Dream Succes Airindo DAS. Skripsi. Universitas Airlangga, S SlametSlamet, 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta UGM University Pencemaran LingkunganW A WardhanaWardhana, 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta ANDI.
Mempertahankan agar air kolam renang tetap jernih, tidaklah serumit yang dibayangkan. Menjadi repot ketika kita tidak mengetahui prinsip dasar perawatan kolam renang. Menjaga kebersihan kolam renang sangat penting dilakukan. Tujuannya agar kolam renang tersebut tetap nyaman digunakan serta baik untuk kesehatan. Dalam menjaga kebersihan kolam renang kualitas air tentu saja sangat penting diperhatikan. Faktanya jauh lebih nyaman berenang, jika air kolam bersih dan sehat. Air kolam renang yang baik adalah air yang tidak menimbulkan bau serta warnanya bersih. Mengganti air kolam renang secara berkala merupakan langkah terbaik untuk membuat air kolam tetap bersih. Biar nantinya penggunaan air tidak terlalu boros, maka ada acara lain yang bisa digunakan untuk membuat air kolam tetap bersih. Berikut ini kami bagikan tips agar air kolam renang tetap jernih dan segar. 9 Tips Agar Air Kolam Renang Tetap Jernih Seperti apa yang sudah kami ulas di awal paragraf, menjaga kejernihan memang tidaklah sulit bagi orang yang berkecimpung di bidang perawatan kolam renang. Faktanya sebagian pemilik kolam renang, jarang yang mengetahui cara melakukan perawatan agar air kolam renang tetap jernih. Oleh sebab itu informasi di bawah ini mungkin bermanfaat untuk Anda. ane. Rutin Nyalakan Pompa Kolam Renang Minimal 6 Jam rutin nyalakan pompa kolam renang Kolam renang yang baik sudah selayaknya menggunakan pompa kolam renang. Tujuannya agar pompa tersebut dapat membuat sirkulasi di dalam air tetap terjaga. Jika kolam renang Anda sudah memiliki pompa, maka sebaiknya rutin nyalakan pompa tersebut setiap harinya. Setidaknya nyalakan pompa kolam renang minimal half-dozen jam setiap harinya. Tujuannya agar tetap tercipta sirkulasi yang baik pada air kolam tersebut. Bukan hanya itu, mesin tersebut nantinya dapat membuat kotoran dan debu yang ada pada kolam akan tersaring oleh filter. Dengan demikian air kolam nantinya tetap jernih serta terhindar dari lumut dan kekeruhan. 2. Sikat Dinding dan Lantai Kolam Secara Berkala sikat dinding lantai rutin – via pinterest Hal selanjutnya yang juga penting dilakukan agar kualitas air kolam renang tetap jernih terjaga adalah dengan rutin menyikat lantai dan dinding kolam renang tersebut. Hal ini sangat penting dilakukan apalagi jika kolam renang Anda konsepnya outdoor. Dinding kolam dan lantai kolam renang sangat rentan dihinggapi oleh lumut dan alga. Jika Anda membiarkannya selama satu minggu tanpa pernah dibersihkan, hal ini dapat membuat kualitas air jadi buruk nantinya. Bukan hanya itu, permukaan kolam juga cepat rusak nantinya jika ditumbuhi oleh lumut dan alga. Oleh karena itu Anda wajib membersihkan lantai dan dinding kolam tersebut dengan cara menyikatnya. Sebisa mungkin sikat lantai dan dinding kolam setiap 3 hari sekali. Dengan demikian kualitas air kolam renang tetap jernih dan terjaga kebersihannya. three. Rajin Bersihkan Filter Kolam Renang pembersihan ruang mesin dan filter Agar kinerja filter tetap baik dalam menyaring debu, Anda juga perlu rajin membersihkan filter kolam renang tersebut. Jika air kolam keruh, tentunya kinerja filter nantinya semakin berat, karena banyak debu yang harus disaring. Penggunaan pompa kolam secara rutin akan membuat filter bekerja semakin ekstra pula. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan terjadinya penumpukan debu pada filter. Jika tidak dibersihkan, maka filter nantinya tidak dapat bekerja maksimal. Bahkan jika tumpukan debu dibiarkan terlalu lama di filter, hal ini bisa membuat filter cepat rusak. Oleh karena itu sebaiknya seminggu sekali bersihkan filter dari tumpukan debu sehingga kinerjanya semakin maksimal. iv. Cek Kadar pH dan Chlorine Pada Kolam Renang test kit – mengukur kadar klorin dan ph Untuk menjaga kualitas air kolam renang tetap baik dan sehat, maka sangat penting juga untuk melakukan pengecekan terhadap kadar pH dan Chlorine pada kolam renang tersebut. Pada kolam renang, biasanya tingkat pH yang baik berada di angka Jadi Anda bisa menggunakan alat pengukur pH atau Examination Kit untuk mengetahui kadar pH air kolam anda. Jika pH pada air kolam kurang dari 7 atau mencapai angka eight, maka sebaiknya tambahkan senyawa chlorine pada air kolam renang tersebut. Senyawa chlorine nantinya mampu menjaga pH air kolam berada di angka platonic. Mengukur kadar pH merupakan salah satu tips agar air kolam renang tetap jernih. 5. Tambahkan Obat Kimia Kolam Renang Penambahan zat kimia pada kolam renang juga perlu dilakukan agar kualitas air tetap bersih serta bebas dari berbagai jenis bakteri dan penyakit. Penggunaan obat kimia pada kolam renang sudah jamak dilakukan karena hal tersebut merupakan langkah perawatan kolam renang. Hingga saat ini berbagai jenis chemical untuk kolam renang sudah banyak ditemukan. Berikut ini beberapa jenis obat kimia kolam renang yang cocok digunakan. Soda Ash Soda Ash merupakan salah satu obat kimia yang rutin digunakan pada kolam renang. Soda Ash ini biasanya digunakan saat pH pada air kolam kurang. Jika terjadi penambahan air kolam atau terkena hujan, tentu kadar pH pada air kolam jadi berubah. Oleh karena itu Soda Ash ditambahkan agar kada pH air kolam jadi platonic kembali. Biasanya Soda Ash ini dilarutkan terlebih dahulu ke dalam ember, sebelum dicampurkan ke air kolam. Copper Sulphate Selain Soda Ash, Copper Sulphate juga menjadi salah satu zat kimia yang rutin ditambahkan ke air kolam renang. Copper Sulphate ini digunakan agar alga dan lumut tidak tumbuh di air kolam tersebut. Selain mencegah timbulnya alga dan lumut Copper Sulphate juga dapat membuat kejernihan air kolam semakin baik, dan membuat warna air tampak kebiruan. Sebelum dimasukkan ke dalam kolam renang, Copper Sulphate ini juga harus dilarutkan ke wadah kecil terlebih dahulu. Poly Aluminium Chloride PAC Obat kimia lain yang juga banyak digunakan pada kolam renang adalah Poly Aluminium Chloride atau sering disebut sebagai PAC. Obat yang satu ini bentuknya seperti bubuk. Bisa dibilang bahwa PAC sering digunakan sebagai pengganti tawas, karena memiliki fungsi yang sama. PAC ini akan mengikat seluruh kotoran atau debu yang terdapat pada air kolam, sehingga kotoran tersebut jadi terendap nantinya. Dengan demikian proses pembersihan air kolam nantinya lebih mudah dilakukan. Zat ini sangat berguna untuk membantu menjaga agar air kolam renang tetap jernih. Chlorine Chlorine merupakan salah satu obat kimia yang paling banyak digunakan sebagai pembersih kolam renang. Saat ini berbagai jenis chlorine sudah bisa ditemukan di pasaran, dan setiap jenis chlorine memiliki fungsi yang berbeda – beda. Chlorine powder lx% atau sering disebut kaporit merupakan jenis yang paling banyak digunakan pada kolam renang. Kaporit ini sangat bagus digunakan untuk menjaga air kolam renang tetap jernih, bersih serta terbas dari berbagai jenis bakteri. Keempat jenis obat kolam renang tersebut perlu digunakan agar kualitas air kolam semakin baik nantinya. Tetapi perlu diingat bahwa penggunaan obat kimia sebaiknya jangan terlalu sering dan pastikan takaran yang digunakan tidak berlebih. Terlalu banyak menggunakan obat kimia pada air kolam tidak baik bagi kesehatan nantinya. Misalnya saja jika Anda menggunakan kaporit terlalu banyak di kolam renang, maka kaporit tersebut nantinya bisa membuat mata perih saat berenang. Oleh karena itu pastikan memakai obat kimia sesuai dengan takaran yang dianjurkan. 6. Jaga Kebersihan Sekitar Kolam Renang Menjaga kebersihan air kolam renang juga dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sekitar kolam renang tersebut. Pinggiran kolam renang juga harus dibersihkan secara rutin. Misalnya di sekitar kolam tersebut terdapat pohon yang daunnya sering berguguran di pinggir kolam, maka Anda harus rajin membersihkan daun – daun gugur tersebut. Jika tidak, maka daun tersebut bisa masuk ke dalam kolam, dan membuat kualitas air semakin buruk nantinya. Jika pinggiran kolam tetap terjaga dengan baik, maka hal ini akan membuat kolam renang semakin bersih dan nyaman digunakan. Kolam yang bersih bukan hanya membuat Anda nyaman berenangan nantinya, tetapi juga dapat membuat penggunanya semakin sehat. Ini tindakan sederhana, namun memiliki peran yang penting dalam menjaga agar air kolam renang tetap jernih. 7. Jaga Kebersihan Ruang Mesin Pompa Tips agar air kolam renang tetap jernih berkaitan juga dengan perawatan ruang mesin kolam tersebut. Biasanya ruang mesin tidak jauh letaknya dari kolam renang. Ruang mesin tersebut juga sangat penting diperhatikan kebersihannya, karena jika ruang mesin tidak bersih, maka hal ini bisa berpengaruh buruk pada kualitas air kolam. Saat ruang mesin kotor, hal ini dapat memperpendek usia mesin pompa tersebut. Ketika fungsi pompa menurun, sudah pasti mempengaruhi sistem sirkulasi air kolam renang tersebut. Itulah alasan kenapa membersihkan ruang mesin juga wajib dilakukan. Ini masih erat kaitannya dalam upaya menjaga air kolam renang tetap jernih. Sebisa mungkin bersihkan ruang mesin dan pompa mesin tersebut seminggu sekali, agar performa mesin tetap terjaga. Biasanya mesin pompa air kolam yang sudah berusia lebih dari 3 tahun, performanya semakin menurun. Oleh karena itu perawatan mesin tersebut wajib dilakukan agar tetap awet dan bisa digunakan untuk jangka panjang. 8. Lakukan perawatan Bulanan Perawatan bulan juga perlu dilakukan agar kualitas air kolam renang tetap jernih, bersih dan sehat untuk digunakan. Perawatan bulanan yang dimaksud dalam pembersihan kolam secara total. Jadi anda perlu melakukan perawatan ekstra sekali dalam sebulan agar kolam renang tersebut tetap terjaga dengan baik. Jika anda tidak memiliki waktu untuk melakukannya, maka Anda bisa menggunakan jasa pembersih professional. Saat ini sudah banyak jasa perawatan kolam renang yang menghadirkan tarif murah. Jadi jasa ini nantinya melakukan service ekstra untuk kolam renang Anda, sehingga kualitas airnya semakin baik dan kolam renang semakin awet. Tidak ada salahnya membayar jasa tukang untung merawat kolam renang Anda, agar kualitas kolam tersebut semakin baik nantinya. 9. Akibat Jika Salah dalam Perawatan Kolam Renang Melakukan perawatan terhadap kolam renang tentu mudah dilakukan jika diterapkan secara benar. Walaupun perawatan mudah dilakukan, banyak juga orang yang kerap lalai melakukannya, sehingga mengakibatkan hal buruk. Salah satu hal yang wajib diperhatikan pada kolam renang adalah terkait kadar pH airnya. Selalu pastikan bahwa kadar pH berada di angka ideal. Jika sampai kadar pH air kolam renang mencapai eight, maka hal ini dapat membuat berbagai jenis bakteri tumbuh pada kolam renang tersebut. Jika air kolam tidak sehat, maka hal ini dapat membahayakan pengguna kolam renang tersebut. Banyak orang menganggap masalah pakaian merupakan hal sepele dalam kolam renang. Jika anda ingin kolam tersebut tetap terawat dengan baik, maka sebaiknya saat berenang, gunakanlah pakaian khusus untuk renang. Hal ini bukan hanya demi kenyamanan Anda tetapi juga untuk membuat kebersihan air kolam tetap terjaga. Selain itu ini juga tindakan antisipatf untuk menjaga agar air kolam renang tetap jernih. Pakaian renang dirancang khusus dengan kain dan warna yang aman untuk air kolam. Dengan demikian kualitas air kolam tetap terjaga nantinya. Yang paling penting diterapkan dalam perawatan kolam renang adalah pembersihan harus rutin dilakukan. Jangan sampai Anda membiarkan air kolam tidak dibersihkan selama satu minggu, karena hal ini sangat berpotensi menimbulkan penyakit dan merusak kolam tersebut nantinya. Itu lah beberapa tips agar air kolam renang tetap jernih dan sehat yang mudah diterapkan. Selamat mempraktekan !
Cara meningkatkan kualitas air kolam yang sehat adalah, kecuali? Mengganti air dengan teratur Menambahkan kaporit sebanyak mungkin Membersihkan lantai kolam Menyaring air kolam dari kotoran Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah B. Menambahkan kaporit sebanyak mungkin. Dilansir dari Ensiklopedia, cara meningkatkan kualitas air kolam yang sehat adalah, kecuali Menambahkan kaporit sebanyak mungkin. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Mengganti air dengan teratur adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Menambahkan kaporit sebanyak mungkin adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban C. Membersihkan lantai kolam adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Menyaring air kolam dari kotoran adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Menambahkan kaporit sebanyak mungkin. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
cara meningkatkan kualitas air kolam yang sehat adalah kecuali